Sebuah buku menarik perhatian saya, judulnya seperti diatas ditambah tulisan kecil dibawahnya Praktik, Pesona, dan Kiat Berbisnis Direct Selling dan Multi Level Marketing. Buku ini ditulis Andrias Harefa seorang writer, trainer dan speaker.
Belum sempat saya baca namun dari menelusuri daftar isinya, buku ini mencoba mengupas bagaimana bisnis DS-MLM di Indonesia. awalnya Direct Selling(DS), yaitu suatu sistem penjualan lansung dari produsen langsung ke konsumen. Jika produknya masih skala kecil serta jangkauan produknya juga skala lingkungan sistem ini masih bisa digunakan tetapi jika jangkauan pasarnya akan diperluas maka sistem DS sudah tidak mencukupi. Produsen akan dihadapi pilihan, apakah akan menggunakan jasa perusahaan distribusi atau membuat sistem penjualan langsung tanpa melibatkan perusahaan distribusi. Sistem inilah yang kemudian dikembangkan menjadi MLM.
Selanjutnya buku ini memberi contoh beberapa bisnis MLM seperti CNI, Amway, Avon, Nutrilite, sekaligus membahas bagaimana strategi masing-masing untuk menarik calon anggota. beberapa strategi dimaksud seperti skema piramida yang tak seindah janjinya, kontroversi sistem binari serta MLM dalam perspektif hukum.
Di bagian kedua dibahas pesona bisnis DS-MLM antara lain peluang penghasilan 7 juta perhari, bisnis modal dengkul, bisnis bebas resiko, transparansi penilaian prestasi, peluang tanpa diskriminasi, pembelajaran menjadi kepompong serta karier yang membanggakan.
yang menarik adalah dibagian ketiga yang membahas kiat sukses distributor DS-MLM diantaranya merajut cita-cita yang membangkkitkan semangat juang, membagun keyakinan yang teguh, menggunakan produk, merekrut siapa saja, kapan saja dan dimana saja, memotivasi diri dan anggota jaringan, membantu proses distribusi, belajar dengan lahap, memberi kesaksian dan menolong orang lain, serta mengembangkan karier.
Saya mengenal bisnis MLM sejak sekitar 16 tahun lalu, saat itu saya sering mengikuti presentasi bisnis AMWAY, saya terpesona dengan bagaimana leader-leader tersebut bercerita tentang kesuksesannya, saya juga kagum dengan produk-produk yang ditawarkannya. produk yang bermutu tinggi. Tapi karena modal gak ada saya tidak pernah menjadi anggota, saya hanya mengikuti pertemuannya dengan membayar 5.000 di gedung Manunggal, juga 25.000 di gedung Latimojong yang sekarang menjadi gereja. tapi saya tidak pernah menjadi anggota. Manfaat yang saya dapat dari pertemuan-pertemuan itu adalah terbukanya wawasan saya tentang banyak hal, termasuk buku motivasi seperti berpikir dan berjiwa besar, Anda pasti bisa bila anda pikir bisa, serta sebuah buku yang membahas mengapa banyak orang yang gagal di bisnis MLM. Kedua buku pertama diatas memberi pengaruh tentang cara berpikir saya mengenai banyak hal. tetapi bagaimanapun tidak pernah membuat saya masuk jadi anggota Amway, tetapi beberapa produknya saya pakai.
disaat yang sama saya juga mendengar tentang CNI, tetapi saya tidak pernah di prospek untuk CNI.
Tahun 2006, kembali saya berkenalan dengan bisnis MLM, waktu itu ada banyak sistem yang mirip MLM termasuk arisan uang, selalu dan selalu siapapun yang ikut cenderung menjadi korban, termakan bujuk rayu dan janji manis distributor. Saya tertarik dan menjadi anggota sebuah produk penghemat listrik, alat seharga Rp. 350.000 itu fungsinya mencegah tarikan listrik yang terlalu tinggi sehingga mengurangi pemakaian listrik pada tarikan pertama. saya tidak pernah mendapatkan anggota dari bisnis ini. tetapi alat tersebut masih saya pakai sampai sekarang.
Tahun 2008 saya tertarik membaca sebuah selebaran peluang bisnis, saya kemudian mencari orang tersebut yang ternyata anak kos, mahasiswa ITB dan sudah menikah. Antara kasihan dan tertarik peluang bisnisnya yang katanya berlaku seumur hidup saya langsung membeli 3 paket bisnis dengan harga Rp. 450.000,- saya tidak pernah menggunakan produknya bahkan tidak mendapatkan satupun anggota dan sekarang website bisnis tersebut juga tidak bisa saya akses. Manfaat yang saya ambil dari orang ini adalah memperkenalkan saya dengan Robert T. Kiyosaki. Robert T.Kiyosaki memperkenalkan penggolongan manusia dalam 4 kwadran. manusia paling kaya adalah yang berada di kuadran ke-4 yaitu para kapitalis yang makin tahun makin kaya dengan sangat cepat.
Tahun lalu kembali saya tertarik dengan bisnis di internet, melalui email yang saya terima saya kemudian mendaftar untuk keanggotaan 1 tahun dan menjadi Mr. Action. Menjadi Mr. Action adalah menjadi pebisnis internet dengan mentoring langsung dari pakar bisnis internet. Sang pakar ini memberikan pembelajaran setiap bulan yang harus diikuti dengan tindakan, beliau menjamin setiap yang mengikuti sarannya akan dapat memperoleh manfaat lebih besar dan lebih banyak dari yang diinvestasikannya. Tetapi bisnis ini juga menuntut waktu dan sarana yang harus tersedia, serta kesiapan untuk menambah investasi sesuai target yang ingin dicapai. saya berhenti pada tahap harus membuat website oleh karena kesibukan lain di kantor dan di kampus. tetapi pembelajarannya terus berlanjut.
Salah satu yang menarik adalah tentang facebook marketing, yaitu bagaimana memanfaatkan facebook sebagai media beriklan yang gratis maupun yang berbayar. juga ada produk2 yang bisa di jual kembali dengan harga seluruhnya masuk di kantong kita. serta tentang autoresponder yaitu bagaimana mengirim email secara otomatis, berkala, ke banyak orang sebagai salah satu alat marketing yang canggih.
Terakhir, pada akhir tahun lalu, di hari terakhir tahun 2010 saya menghadiri undangan teman sesama alumni amik. Tak saya sangka teman saya Fredy Warara dan Chia Syamsir dengan caranya berhasil memikat saya dengan "menjerumuskan" saya kembali menjadi anggota MLM. Saya pulang dengan membawa 1 kotak propolis berisi 7 botol masing-masing 6ml.1 botol telah habis saya konsumsi bersama keluarga, karena kami rasakan manfaatnya kami terus buka 2 lagi yang sementara kami pakai. Cara konsumsinya yaitu dengan mencampur 3-5 tetes dengan 1/4 gelas dan minum2 kali sehari. Cara lainnya yaitu dengan mengusapkan pada luka luar yang ternyata luka cepat sembuh.
Pertemuan kedua saya dengan Fredy Warara dan Chia Syamsir terjadi minggu lalu, Fredy baru pulang dari Palu, Manokwari, sorong, Jakarta, Bogor. Fredy menjadi sangat sibuk sekarang, ia bolak-balik ke kota-kota tersebut untuk membina grupnya, ia memperoleh penghasilan jutaan perhari, ia sudah punya mobil dari usahanya ini, dan bonus lainnya. ia sudah jadi leader. ia tinggalkan pekerjaannya sebagai manajer pemasaran suatu produk dengan omset 6M pertahun. ia kemudian membagi pengalamannya tersebut dengan kami yang ikut pertemuannya minggu lalu.
Saya bekerja dengan lambat, saya tidak gegap gempita seperti yang lain. Saya cenderung diam, mengikuti arus hingga semua tiba sesuai maunya....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar